Pecat PNS Pintar Terpapar Radikalisme, Fadli Zon: Jangan-jangan Yang Nilai, Tidak Mengerti Radikalisme Itu Apa!
RMOLBANTEN Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan pernyataan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi, Tjahjo Kumolo yang membeberkan fakta banyak pegawai negeri sipil (PNS) yang pintar di lingkungan pemerintahan terpapar radikalisme harus segera dievaluasi.
Fadli Zon khawatir ada kesalahan dalam menafsirkan radikalisme sehingga banyak PNS yang begitu saja dicap sebagai orang yang radikal.
"Harus dievaluasi, jangan-jangan yang nilai radikalisme tak mengerti radikalisme itu apa,â terang Fadli Zon di aku Twitter pribadinya, Senin (19/4).
Evaluasi, kata Fadl Zon penting dilakukan agar wacana radikalisme tidak berubah menjadi prasangka dan fitnah yang tiada henti dihembuskan.
Dia khawatir jika dibiarkan, radikalisme berubah menjadi alat bungkam kritik atau refleksi phobia Islam.
"Ini yang bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102,â tuturnya.
Diketahui, Saat menjadi penanggap rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk 'Tantangan Reformasi Birokrasi: Persepsi Korupsi, Demokrasi dan Intoleransi di Kalangan PNS', Minggu (18/4), Menpan RB, Tjahjo Kumolo membeberkan fakta tentang radikalisme di lingkungannya.
Kata politisi senior PDIP itu pihaknya banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya bisa duduk di eselon 1, tapi dalam Tes Potensi Akademik (TPA), dia terpapar dalam masalah radikalisme terorisme.
"Kami sudah ada datanya semua lewat medsosnya yang dia pegang, kedua lewat PPATK dan sebagainya, saya kira ini kita harus cermati secara bersama-sama," demikian Tjahjo Kumolo. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3sutt6C
via gqrds
Fadli Zon khawatir ada kesalahan dalam menafsirkan radikalisme sehingga banyak PNS yang begitu saja dicap sebagai orang yang radikal.
"Harus dievaluasi, jangan-jangan yang nilai radikalisme tak mengerti radikalisme itu apa,â terang Fadli Zon di aku Twitter pribadinya, Senin (19/4).
Evaluasi, kata Fadl Zon penting dilakukan agar wacana radikalisme tidak berubah menjadi prasangka dan fitnah yang tiada henti dihembuskan.
Dia khawatir jika dibiarkan, radikalisme berubah menjadi alat bungkam kritik atau refleksi phobia Islam.
"Ini yang bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102,â tuturnya.
Diketahui, Saat menjadi penanggap rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk 'Tantangan Reformasi Birokrasi: Persepsi Korupsi, Demokrasi dan Intoleransi di Kalangan PNS', Minggu (18/4), Menpan RB, Tjahjo Kumolo membeberkan fakta tentang radikalisme di lingkungannya.
Kata politisi senior PDIP itu pihaknya banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya bisa duduk di eselon 1, tapi dalam Tes Potensi Akademik (TPA), dia terpapar dalam masalah radikalisme terorisme.
"Kami sudah ada datanya semua lewat medsosnya yang dia pegang, kedua lewat PPATK dan sebagainya, saya kira ini kita harus cermati secara bersama-sama," demikian Tjahjo Kumolo. [dzk]
Harus dievaluasi, jangan2 yg nilai radikalisme tak mengerti radikalisme itu apa. Wacana radikalisme bisa membuat prasangka n fitnah tak henti, dijadikan alat bungkam kritik atau refleksi fobia Islam. Ini yg bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102. https://t.co/6M9kCekC87
mdash; FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 18, 2021
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3sutt6C
via gqrds
0 Response to "Pecat PNS Pintar Terpapar Radikalisme, Fadli Zon: Jangan-jangan Yang Nilai, Tidak Mengerti Radikalisme Itu Apa!"
Posting Komentar