Pengamat: Mural Makin Banyak Tanda Rakyat Sudah Tidak Lagi Simpati pada Pemerintah

RMOLḄANTEN Banyaknya mural bermunculan menjadi ekspresi masyarakat menyampaikan kritik dengan apa sebenarnya terjadisaat ini. Ekspresi mura ini menandakan rakyat sudah tidak lagi simpati dan berempati kepada pemerintahan Joko Widodo karena tidak peka dengan apa yang sedang dihadapi rakyat.
Demikian analisa pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam menanggapi maraknya muncul mural kritikan ke pemerintahan Jokowi mulai dari daerah-daerah hingga di ibukota.

Mural kata Saiful Anam semakin marak karena seperti ada upaya dari pihak tertentu yang mencoba menghapus ekspresi rakyat tersebut. Apalagi, diduga kuat pihak yang menghapus sedang ingin mencari muka ke presiden.

"Padahal makin dihapus, maka semakin gerah rakyat yang membuatnya. Tentu semakin bertambah dan meluas karena memang saluran-saluran yang ada sudah tersumbat, sehingga mural yang dapat memberikan jalan bagi mereka untuk mengaktualisasi diri,” ujarnya Saiful Anam, Minggu pagi (29/8).

Ia memprediksi, mural-mural akan semakin banyak bermunculan di tengah penjelasan pemerintah yang tidak tepat sasaran dan seperti memojokkan rakyat.

"Dengan adanya mural yang bertebaran mengindikasikan rakyat sudah tidak lagi simpati dan berempati kepada pemerintahan Jokowi, karena kebijakan-kebijakannya yang kontroversi dan tidak peka terhadap apa yang sedang dihadapi oleh rakyat," demikian Saiful Anam dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/38jTJJh
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengamat: Mural Makin Banyak Tanda Rakyat Sudah Tidak Lagi Simpati pada Pemerintah"

Posting Komentar