Resmikan Jembatan RAW, Gubernur Banten: Harus Jadi Ikon Peradaban Baru

SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menilai sejumlah pembangunan monumental di Provinsi Banten harus menjadi ikon atau simbol peradaban baru. Salah satunya Jembatan Raden Aria Wangsakara di ruas Jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Cipocok Jaya, Kota Serang, yang baru saja diresmikan pengoperasiannya, Selasa (29/3/2022) malam.

Dalam sambutannya, WH mengatakan, beberapa hari lalu dirinya telah meresmikan beberapa proyek pembangunan strategis, diantaranya gedung delapan lantai RSU Banten, Masjid di Atas Awan, dan Jembatan Ciberang. Bahkan pada awal Mei nanti juga akan diresmikan Banten International Stadium (BIS).

“Jadi prinsipnya, saya dan Wakil Gubernur telah membangun diberbagai sudut termasuk di Banten Lama, Caringin juga (akan) kita bangun, kita perbaiki. Kita ingin merubah peradaban baru, sehingga ada ikon-ikon, ada kebanggaan. Orang bicara stadion, kita punya stadion bagus, bicara tempat ziarah, kita punya tempat ziarah bagus. Bicara jembatan, kita punya jembatan bagus,” kata WH.

WH menilai, dengan dibangunnya berbagai ikon ini, masyarakat Banten dapat berbangga diri.

“Kalian (masyarakat) boleh bangga jadi warga Banten. Dan mudah-mudahan jadi manfaat, serta pejabat yang berorientasipada pembangunan untuk masyarakat dapat pahala yang setimpal,” kata WH disambut riuh tepuktangan tamu undangan dan masyarakat yang hadir.

Dirinya juga mencontohkan salah satu alasan pembangunan gedung delapan lantai RSU Banten yang pekan lalu baru diresmikan.

“Gedung RSU Banten delapan lantai paling megah. Ini (dibangun) agar masyarakat ngga alami kesulitan lagi, gratis pembiayaan dan kita juga tingkatkan statusnya sebagai fasilitas pendidikan untuk Fakultas Kedokteran Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa (Untirta). Kemarin juga kita resmikan Masjid di Atas Awan, Jembatan Ciberang. Dan hari ini kita resmikan Jembatan Raden Aria Wangsakara,” ucapnya.

Soal penamaan Jembatan Baru Bogeg menjado Jembatan Raden Aria Wangsakara, WH menjelaskan, hal itu lantaran Raden Aria Wangsakara merupakan salah satu Pahlawan Nasional.

Berdasarkan data buku Banten Sejarah dan Peradaban karya Guillot, Ibunda Raden Aria Wangsakara adalah Nyai Mas Cipta Surasowan, ia adalah cucu dari Pangeran Sanghyang Surajaya bin Prabu Surosowan yang bertahta di Banten Lama sebelum digantikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin.

Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah sama-sama cucu Prabu Surosowan. Nyai Mas Cipta dinikahkan dengan Pangeran Wiraraja dari Kerajaan Sumedang Larang dan memiliki putra Raden Aria Wangsakara, atau masyarakat Kabupaten Swrang Timur di Tanara, Lempuyang, Binuang memanggilnya dengan sebutan Raden Kenyep Aria Wangsakara.

Raden Aria Wangsakara sendiri menikahi dua cucu Sultan Maulana Hasanuddin yaitu Ratu Maimunah binti Tubagus Idham dari Kresek dan Ratu Zakiyah binti Ratu Salamah binti Sultan Abul Mafakhir dari Kenari Kasemen.

“Hari ini kita resmikan jembatan megah, lebar dan panjang. Tapi tanpa mengurangi kepada jembatan lama yang masih kita pertahankan sebagai bentuk penghargaan kita. Dan jembatan ini kita namankan Aria Wangsakara, itu pahlawan nasional, keluarga Surosowan aktif jadi imam besar, tapi ditugaskan memerangi Belanda diperbatasan Tangerang-Jakarta,” jelasnya.

“Jadi jangan dipersoalkan lagi (terkait nama jembatan). Ini jembatan kuat dan bertahan lama, serta bermanfaat bagi masyarakat Banten. Ke depan kita juga akan lebarkan jalan sampai ke KP3B, sampai Cikeusal dan ke Baris lalu ke BIS. Kita kalahkan JIS (Jakarta International Stadium, red) anda boleh nikmati nanti 9 (Mei) kita resmikan,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, WH juga menyampaikan beberapa capaian pembangunan infrastruktur jalan di Banten. Dimana, jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Banten hanya menyisakan ruas Jalan Cipanas-Warung Banten yang saat ini tengah dalam proses pengerjaan.

“Jalan di Kota Serang juga sebagian besar dibangun provinsi. Rp 1,4 triliun (anggaran) kita buat bangun jalan. Jadi selama lima tahun Wahidin Halim-Andika Hazrumy menjabat, kita sudah kerja maksimal. Anda ke Lebak lihat jalan sudah di cor (beton, red) dibangun sampai Bayah termasuk rumah sakit di Cilograng dan Labuan (ini sedang proses pembangunan),” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan mengungkapkan, berdasarakan data teknis, jembatan tersebut mempunyai bentang jembatan sepanjang 90 meter dengan lebar 33,8 meter. Jembatan ini juga mempunyai delapan lajur dua arah.

“Dan insya allah jembatan ini juga jadi jembatan terlebar di Indonesia,” kata Arlan. (Mir/Red)

 

 

The post Resmikan Jembatan RAW, Gubernur Banten: Harus Jadi Ikon Peradaban Baru first appeared on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Resmikan Jembatan RAW, Gubernur Banten: Harus Jadi Ikon Peradaban Baru"

Posting Komentar