Kolaborasi ABB dan Haleyora Power Kembangkan Infrastruktur Pengisi Daya Kendaraan Listrik

SERANG – ABB dan Haleyora Power, anak perusahaan PT PLN menandatangani Nota Kesepahaman untuk bekerja sama dalam menjajaki, mengembangkan dan menyediakan stasiun pengisi daya kendaraan listrik (EV charging) di Indonesia.

Nota Kesepahaman yang ditandatangani hari ini menggabungkan pengetahuan domain dan keahlian ABB dalam hal penyediaan solusi EV charging dengan jaringan ekstensif Haleyora Power dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik di Indonesia.

Nota Kesepahaman ini ditandatangani di Jakarta oleh Gerard Chan, Presiden Direktur & Country Holding Officer, PT ABB Sakti Industri, WeeJin Lee, Region Leader Asia Pasifik, ABB E-Mobility Pte. Ltd dan Isral, PLT Direktur Utama, PT Haleyora Power.

Gerard Chan, Presiden Direktur & Country Holding Officer, PT ABB Sakti Industri mengatakan penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia.

“Hal ini juga menekankan kembali komitmen ABB terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan program nasional kendaraan listrik di tanah air. Sinergi ini tentunya akan membantu perwujudan e-mobilitas yang tidak hanya cerdas, namun juga andal dan bebas emisi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya, Sabtu (5/8/2023).

WeeJin Lee, Region Leader Asia Pasifik, ABB E-Mobility Pte. Ltd menambahkan transportasi menyumbang sekitar 27-29% emisi CO2 secara global, sehingga kami melihat pentingnya untuk terus beru-paya dalam mewujudkan target emisi nol.

“ABB E-mobility akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya mewujudukan ekosistem infrastruktur pengisi daya yang andal. WeeJin Lee juga menekankan pentingnya perangkat daya yang mengikuti standar demi keamanan dan kenyamanan pengguna ketika melakukan pengisian,” ucapnya.

Melalui kolaborasi ini, ABB and Haleyora Power akan melakukan berbagai kajian dan diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik. Kedua perusahaan akan bersinergi dalam penyediaan sistem pengisi daya kendaraan listrik yang mencakup, namun tidak terbatas pada, studi komprehensif terkait potensi bisnis dan teknologi, pengembangan kompetensi personel, pendirian pusat layanan (service center) dan dukungan purna jual, serta penyediaan perangkat pengisian daya ken-daraan listrik (charger).

Isral, Plt Direktur Utama, PT Haleyora Power mengungkapkan bahwa PLN mendukung target pemerintah untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Untuk itu, Haleyora Power terus bergerak menjalin sinergi bisnis dengan semua pihak untuk mendukung pengembangan eksosistem kendaraan listrik.

Pemerintah juga menargetkan sejumlah 2,1 juta motor listrik dan 20 ribu kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Peningkatan jumlah kendaraan listrik tersebut tentu harus dibarengi dengan infrastruktur pendukung seperti layanan pengisian daya. Dalam kontek inilah, kata Isral, MoU antara Haleyora Power dengan ABB menjadi pondasi penting.

“Penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung program net zero emission (ZRE),” ucap Irsal.

Haleyora Power merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang mendapatkan mandat untuk mengelola bisnis penjualan (ritel) tenaga listrik, yang diharapkan dapat lebih kompetitif di masa mendatang melalui pengembangan penyediaan tenaga listrik dengan layanan khusus dan tarif untuk mengurangi subsidi. Halyora Power bergerak di bidang pengoperasian dan pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi listrik di seluruh Indonesia. Didirikan pada 18 Oktober 2011, PT Haleyora Power beroperasi di wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali. Haleyora Power secara aktif mengadvokasi pertumbuhan EV dan ekosistemnya.

Evolusi e-mobilitas di Indonesia

Sebagai salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar dan tercepat di Asia Tenggara, Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan e-mobilitas. Di 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan target untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025.

Pemerintah juga menargetkan 2.1 juta motor listrik dan 20,000 kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Selain itu, pemerintah juga telah menawarkan berbagai insentif pajak dan subsidi untuk pabrikan dan pengguna kendaraan listrik dalam upaya mempercepat implementasi e-mobilitas di Indonesia.

Untuk itu, sebagai bagian dari upaya ABB mendorong pertumbuhan e-mobility di Indonesia, ABB E-mobility telah sukses melakukan instalasi beberapa pengisi daya cepat (DC), contohnya di BPPT Serpong, Jawa Barat dan di kantor pusat PLN Unit Distribusi Jakarta di Gambir, Jakarta. ABB juga telah memajang unit pengisi daya di kompleks perkantoran WTC yang berlokasi di Pusat Distrik Bisnis (CBD) Jakarta, yang juga merupakan lokasi kantor pusat ABB di Indonesia.

Selain itu, ABB E-mobility juga telah melakukan instalasi pengisi daya untuk tempat tinggal atau dikenal dengan AC wallbox untuk puluhan tempat tinggal, pusat perbelanjaan dan pabrikan kendaraan listrik. Berbagai upaya yang dilakukan ABB ini merupakan bentuk dukungan strategis kepada pemerintah dalam menghadirkan solusi mobilitas yang cerdas, bebas emisi dan andal.

(Red)

The post Kolaborasi ABB dan Haleyora Power Kembangkan Infrastruktur Pengisi Daya Kendaraan Listrik first appeared on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kolaborasi ABB dan Haleyora Power Kembangkan Infrastruktur Pengisi Daya Kendaraan Listrik"

Posting Komentar