Menentukan Arah 2024, Pemimpin di EGN Indonesia Sebut Lanskap Geopolitik, Ketidakstabilan Ekonomi, dan AI Sebagai Tantangan Utama

SERANG  – Executives’ Global Network (EGN), sebuah jaringan keanggotaan eksekutif berbasis ‘peer group’, memperkuat eksistensinya di pasar Indonesia sejak pendirian cabang lokalnya pada bulan Maret 2022. Hingga saat ini, keanggotaan EGN Indonesia telah berkembang secara signifikan menjadi 152 anggota, yang terdiri dari para pemilik bisnis dan eksekutif dari berbagai perusahaan terkemuka di berbagai industri.

“Saat pertama kali memasuki pasar Indonesia pada Maret 2022 lalu, kami membawa misi untuk membantu para pemimpin menjadi individu yang lebih baik. Misi ini telah menjadi landasan utama kami sejak tahun 1992, yang didedikasikan untuk memberdayakan para pemimpin bisnis dengan dorongan yang mereka perlukan agar dapat mewujudkan perubahan positif, menawarkan nilai tambah, dan lebih berkontribusi pada kesuksesan pribadi dan organisasi mereka,” kata Dona Amelia, Co-Founder dan Managing Director, EGN Indonesia dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).

Konsep ini memberikan kesempatan bagi para pemimpin untuk memanfaatkan pengalaman kolektif dari sesama anggota di dalam kelompoknya masing-masing. Dengan demikian, mereka dapat saling mempelajari berbagai tantangan dan permasalahan dari para anggota EGN  yang bekerja di perusahaan dengan skala yang serupa.

Hal ini sejalan dengan hasil survei terbaru dari EGN Indonesia, di mana 80% dari anggotanya menyatakan bahwa jaringan berbasis peer group besutan EGN tersebut dapat memberikan manfaat signifikan sebagai wadah untuk memperoleh pembelajaran dari pengalaman, perspektif, dan pengetahuan beragam yang dimiliki oleh rekan sesama anggota.

Selain itu, sekitar tiga perempat dari responden setuju bahwa diskusi-diskusi bermakna yang terjadi selama pertemuan kelompok EGN menjadi faktor utama yang membedakannya dengan organisasi-organisasi jaringan keanggotaan sejenis. Bahkan, dalam hasil survei tersebut, ada anggota yang berbagi pengalaman di mana isu yang dibahas dalam salah satu pertemuan EGN sangat serupa dengan tantangan yang tengah ia hadapi di lingkungan perusahaannya. Anggota tersebut menerima solusi yang diberikan oleh rekan-rekan anggotanya dan terbukti efektif dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh organisasinya.

“Fokus kami tidak terpaku pada pertumbuhan angka, melainkan juga pada dampak yang dapat kami berikan kepada para anggota. Hal ini menjadi krusial, terutama mengingat bagaimana komunitas bisnis dihadapkan pada tantangan geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi yang dapat mempengaruhi organisasi mereka secara langsung. Tren lainnya yang kami amati adalah kesiapan para eksekutif untuk melakukan investasi dalam sarana-sarana yang dapat memperkaya hubungan profesional mereka melalui keterlibatan dalam jaringan profesional seperti EGN, agar tidak selalu bergantung pada apa yang ditawarkan oleh perusahaan mereka semata,” tambah Dona.

Rentang masa kerja rata-rata tenaga profesional pun semakin menurun, yang mana sudah hampir tidak ada lagi orang yang menetap selama puluhan tahun di satu perusahaan saja. Kepastian masa kerja kini sering dianggap sebagai ilusi, dengan berbagai isu pemutusan hubungan kerja yang semakin sering terjadi. Para eksekutif pun tidak terkecuali dari tren ini dan secara progresif berupaya untuk terlibat dalam jaringan-jaringan profesional sebagai bentuk respons proaktif mereka terhadap situasi tersebut.

Selain itu, survei ini juga mengidentifikasi lanskap politik dan ketidakstabilan ekonomi sebagai perhatian utama para pemimpin bisnis saat memasuki tahun 2024. Survei tersebut turut menyoroti bahwa tantangan seperti ketersediaan tenaga kerja ahli, resesi global, dan kurangnya kesiapan untuk mengadopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI), merupakan beberapa isu utama yang akan dihadapi oleh dunia bisnis.

“AI dan teknologi digital lainnya menjadi tren yang sangat signifikan untuk diantisipasi tahun ini, sebagaimana yang ditekankan oleh para anggota kami dalam hasil survei. Oleh karena itu, kami sangat teliti dalam memilih topik diskusi untuk pertemuan dan lokakarya peer group kami. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa mereka dapat memperoleh wawasan yang relevan dan mendalam, yang dapat membantu mereka menghadapi berbagai tren dan tantangan yang tengah berkembang saat ini,” ujar Dona.

Saat ini, masing-masing anggota EGN Indonesia dapat menikmati 6 pertemuan peer group, 6 acara lintas fungsi, lebih dari 24 acara regional secara virtual, dan 4 acara networking setiap tahunnya. Adapun, setiap peer group dibentuk oleh spesialis networking EGN yang berpengalaman untuk memastikan bahwa komposisi kelompok-kelompok tersebut sudah sesuai dengan tingkat senioritas para anggotanya.

(Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menentukan Arah 2024, Pemimpin di EGN Indonesia Sebut Lanskap Geopolitik, Ketidakstabilan Ekonomi, dan AI Sebagai Tantangan Utama"

Posting Komentar