Ketika Polisi dan Warga Bersatu Menanam Harapan di Lahan Kosong Kronjo
KAB. TANGERANG — Di tengah panasnya terik matahari siang itu, Bripka Surono melangkah menyusuri pematang kecil di antara tanaman cabai yang mulai berbuah merah. Langkahnya terhenti di sudut lahan seluas 500 meter persegi milik Udi, warga Kampung Klebet RT 03/03, Desa Gandaria, Kabupaten Tangerang. Senyum kecil tersungging di wajahnya saat melihat hasil kebun yang mulai tampak menjanjikan.
Lahan yang dulunya dibiarkan kosong itu kini berubah menjadi ladang subur penuh harapan. Inilah gambaran nyata dari program “Parakan Ketapang”—singkatan dari Polisi dan Masyarakat Galakkan Ketahanan Pangan—yang menjadi gerakan bersama antara Polsek Kronjo dan warga.
“Ini bukan sekadar tanam-tanaman,” ujar Bripka Surono, Bhabinkamtibmas Desa Gandaria, saat ditemui di lokasi. “Ini bentuk kecil dari kemandirian pangan, kebersamaan, dan cara kita bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.”
Polisi Menjadi Sahabat Tani
Program yang diluncurkan pada Jumat, 1 Agustus 2025, ini bukan hanya menjadi rutinitas kerja bagi jajaran kepolisian. Kapolsek Kronjo, AKP I Nyoman Nariana, melihatnya sebagai misi kemanusiaan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.
“Parakan Ketapang bukan sekadar kunjungan formal,” tegasnya. “Ini bentuk nyata sinergi antara kepolisian dan masyarakat. Kami ingin membuktikan bahwa menjaga wilayah tak hanya lewat patroli, tapi juga dengan menanam sayur, cabai, bahkan kolam lele di pekarangan sendiri.”
Menurutnya, program ini juga mampu menyentuh sisi lain kehidupan warga—meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan, menciptakan pola hidup sehat, serta menanamkan nilai gotong royong.
Dari Pekarangan ke Ketahanan Pangan
Bagi Sdr. Udi, pemilik lahan yang kini ditanami cabai, kehadiran Bhabinkamtibmas dalam kegiatan ini membawa semangat baru. “Awalnya saya ragu. Tapi setelah dibimbing, ternyata mudah. Sekarang tiap hari saya siram dan rawat. Hasilnya sudah bisa dipanen sedikit-sedikit buat keperluan dapur,” ucapnya.
Program ini mendorong warga untuk memanfaatkan lahan kosong, termasuk pekarangan rumah, agar tidak dibiarkan sia-sia. Selain tanaman cabai, warga juga diarahkan menanam sayuran seperti kangkung, bayam, hingga memelihara ikan lele dalam ember.
Warga Menyambut dengan Antusias
Semangat warga Desa Gandaria pun terlihat menular. Beberapa tetangga yang sebelumnya hanya menonton kini mulai mencoba menanam sayur di pot bekas. Anak-anak pun ikut bermain sambil belajar mengenali tanaman dari dekat.
“Semoga terus berlanjut. Program seperti ini bukan hanya soal makan, tapi juga mendekatkan kami dengan polisi, yang selama ini cuma kami kenal di jalan atau kantor,” ungkap seorang ibu rumah tangga di sekitar lokasi.
Ketahanan Pangan Dimulai dari Rumah
Langkah sederhana Bripka Surono dan warga Kampung Klebet menjadi simbol bahwa menjaga ketahanan tidak selalu dimulai dari program besar. Kadang, cukup dengan menanam satu pohon cabai di pekarangan, atau mengajak tetangga menyiram sayur bersama.
Parakan Ketapang mengajarkan bahwa di balik seragam polisi, ada peran pembimbing, sahabat, dan penyemai harapan. Dan di balik setiap benih yang tumbuh, ada optimisme untuk hidup yang lebih mandiri, sehat, dan sejahtera.
Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin
The post Ketika Polisi dan Warga Bersatu Menanam Harapan di Lahan Kosong Kronjo appeared first on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.
0 Response to "Ketika Polisi dan Warga Bersatu Menanam Harapan di Lahan Kosong Kronjo"
Posting Komentar