Mesjid Agung Sultan Qaboos
SAYA telah mengunjungi beberapa masjid agung yakni Masjid Istiqal di Jakarta, Masjid Ummayah di Damaskus, Masjid Ibn Tulun di Kairo, Masjid Syeikh Zayed di Abu Dhabi, Masjid Sultan Ahmed di Istanbul, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan, maupun eks-masjid agung di Cordoba.
Segenap mahakarya arsitektur Islam menggetar sukma dengan pesona masing-masing. Saling berbeda satu dengan lainnya, namun bersatupadu dalam satu tujuan yaitu menjunjung tinggi kemahagungan Allah. Sukma saya juga tergetar ketika menyaksikan keagungan Masjid Agung Sultan Qaboos di Muskat sebagai ibu kota kesultanan Oman.
Spektakular
Masjid Agung Sultan Qaboos dibangun dengan 300.000 ton sandstone dari India. Musala utama seluas 74,4 X 74,4 meter dengan kubah setinggi 50 meter dapat memuat 8.000 umat. Apabila ditambah dengan halaman masjid seluas 416.000 meter persegi maka masjid agung ini bisa menampung 20.000 umat.
Di dalam musala terdapat sebuah permadani tunggal seluas 70 X 60 meter. Ini merupakan permadani terluas kedua di dunia setelah permadani tunggal di dalam Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi yang dibangun setelah Masjid Agung Sultan Qaboos.
Chandellier setinggi 14 meter dan seberat 8,5 ton dengan 600.000 kristal dan 1.122 lampu halogen dilengkapi teknologi system redup-terang buatan Italia yang menghias musala Masjid Agung Sultan Qaboos juga merupakan lampu-gantung terbesar di dunia, lagi-lagi sebelum diungguli oleh Masjid Agung Sheikh Zayed.
Jendela-jendela kaca-mosaik buatan Eropa menghias dinding sampai kubah. Ketika ditembus sinar matahari pagi sampai senja hari menghadirkan suasana indah tersendiri di dalam Masjid Agung Sultan Qaboos.
Keindahan
Namun yang paling indah bagi saya sebagai warga Indonesia adalah pintu gerbang masjid yang terbuat dari kayu berhias ukiran indah dengan motif terkesan Indonesia. Kesan itu diperkuat pernyataan pemandu wisata kami bahwa pintu gerbang kayu Masjid Agung Sultan Qaboos diukir oleh seniman Indonesia.
Sayang, pernyataan sang pemandu dibantah oleh seorang penjaga masjid yang menyatakan bahwa ukiran kayu tersebut dibuat oleh para pengukir Myanmar. Maka kedua warga Oman itu berdebat mengenai dari negara mana para pengukir pintu gerbang masjid agung mereka!
Mohon dimaafkan bahwa saya sebagai warga Indonesia terus terang mengharap bahwa para pengukir pintu gerbang Masjid Agung Sultan Qaboos adalah dari Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negeri saya dan Indonesia memiliki para pengukir hebat.
Di samping juga Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbanyak di planet bumi ini. Maka pantas jika Indonesia ikut memperindah keindahan Masjid Agung Sultan Qaboos. [**]
Penulis adalah pembelajar peradaban dan kebudayaan dunia.
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2MriLML
via gqrds
Segenap mahakarya arsitektur Islam menggetar sukma dengan pesona masing-masing. Saling berbeda satu dengan lainnya, namun bersatupadu dalam satu tujuan yaitu menjunjung tinggi kemahagungan Allah. Sukma saya juga tergetar ketika menyaksikan keagungan Masjid Agung Sultan Qaboos di Muskat sebagai ibu kota kesultanan Oman.
Spektakular
Masjid Agung Sultan Qaboos dibangun dengan 300.000 ton sandstone dari India. Musala utama seluas 74,4 X 74,4 meter dengan kubah setinggi 50 meter dapat memuat 8.000 umat. Apabila ditambah dengan halaman masjid seluas 416.000 meter persegi maka masjid agung ini bisa menampung 20.000 umat.
Di dalam musala terdapat sebuah permadani tunggal seluas 70 X 60 meter. Ini merupakan permadani terluas kedua di dunia setelah permadani tunggal di dalam Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi yang dibangun setelah Masjid Agung Sultan Qaboos.
Chandellier setinggi 14 meter dan seberat 8,5 ton dengan 600.000 kristal dan 1.122 lampu halogen dilengkapi teknologi system redup-terang buatan Italia yang menghias musala Masjid Agung Sultan Qaboos juga merupakan lampu-gantung terbesar di dunia, lagi-lagi sebelum diungguli oleh Masjid Agung Sheikh Zayed.
Jendela-jendela kaca-mosaik buatan Eropa menghias dinding sampai kubah. Ketika ditembus sinar matahari pagi sampai senja hari menghadirkan suasana indah tersendiri di dalam Masjid Agung Sultan Qaboos.
Keindahan
Namun yang paling indah bagi saya sebagai warga Indonesia adalah pintu gerbang masjid yang terbuat dari kayu berhias ukiran indah dengan motif terkesan Indonesia. Kesan itu diperkuat pernyataan pemandu wisata kami bahwa pintu gerbang kayu Masjid Agung Sultan Qaboos diukir oleh seniman Indonesia.
Sayang, pernyataan sang pemandu dibantah oleh seorang penjaga masjid yang menyatakan bahwa ukiran kayu tersebut dibuat oleh para pengukir Myanmar. Maka kedua warga Oman itu berdebat mengenai dari negara mana para pengukir pintu gerbang masjid agung mereka!
Mohon dimaafkan bahwa saya sebagai warga Indonesia terus terang mengharap bahwa para pengukir pintu gerbang Masjid Agung Sultan Qaboos adalah dari Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negeri saya dan Indonesia memiliki para pengukir hebat.
Di samping juga Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbanyak di planet bumi ini. Maka pantas jika Indonesia ikut memperindah keindahan Masjid Agung Sultan Qaboos. [**]
Penulis adalah pembelajar peradaban dan kebudayaan dunia.
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2MriLML
via gqrds
0 Response to "Mesjid Agung Sultan Qaboos"
Posting Komentar