DKM Al-Falah Minta Polisi Hadirkan Ninoy Ke Masjid Ceritakan Kejadian Sesungguhnya
RMOLBanten. Pengurus Masjid Al-Falaah angkat bicara terkait tuduhan pegiat media sosial atau dikenal publik sebagai buzzer Jokowi, Ninoy Karundeng diculi,k disekap dan dipukuli di dalam masjid Al-Falaah saat aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR belum lama ini.
Pengurus masjid menegaskan, informasi tersebut tidak benar dan fitnah belaka.
Pengurus DKM Al-Falaah, Sasmito mengatakan, Ninoy dibawa ke masjid justru untuk diselamatkan dari amukan massa.
Pasalnya, Ninoy tanya izin memfoto demonstran yang sedang memadati jalan depan masjid yang berlokasi di Pejompongan, Jakarta Barat ini.
Luka lebam yang dialami Ninoy, kata Sasmito karena ulah massa yang tak senang difoto, khawatir massa tambah beringas, pengurus mengamankan Ninoy ke dalam masjid.
Tidak adil bila kemudian Ninoy melapor ke polisi dengan laporan disekap dan dipukuli di dalam masjid.
Karena itu, Sasmito mewakili pengurus meminta kepada aparat agar Ninoy dihadirkan ke masjid untuk menceritakan kejadian sebenarnya sekaligus mediasi.
"Kalau wawancara sepihak gini menurut saya kurang adil. Kalau mau bawa Ninoy kesini kita obrolkan di sini. Kan ada yang nulis ini disekap, diculik, mana yang namanya disekap, diculik," tegas Sasmito dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Kalau dibilang penculikan, penyekapan itu keliru, yang benar penyelamatan," imbuhnya.
Lanjutnya, Ninoy dipulangkan baik-baik oleh pengurus, diberikan baju ganti dan dipesankan jasa transportasi online untuk membawa Ninoy dan sepeda motornya pulang.
Akibat heboh kasus ini, aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya sudah menangkap delapan orang yang diduga terlibat dalam dugaan peenyekapan dan penganiayaan Ninoy.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar juga ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Ia diduga terlibat dalam kasus Ninoy. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2AXK1vs
via gqrds
Pengurus masjid menegaskan, informasi tersebut tidak benar dan fitnah belaka.
Pengurus DKM Al-Falaah, Sasmito mengatakan, Ninoy dibawa ke masjid justru untuk diselamatkan dari amukan massa.
Pasalnya, Ninoy tanya izin memfoto demonstran yang sedang memadati jalan depan masjid yang berlokasi di Pejompongan, Jakarta Barat ini.
Luka lebam yang dialami Ninoy, kata Sasmito karena ulah massa yang tak senang difoto, khawatir massa tambah beringas, pengurus mengamankan Ninoy ke dalam masjid.
Tidak adil bila kemudian Ninoy melapor ke polisi dengan laporan disekap dan dipukuli di dalam masjid.
Karena itu, Sasmito mewakili pengurus meminta kepada aparat agar Ninoy dihadirkan ke masjid untuk menceritakan kejadian sebenarnya sekaligus mediasi.
"Kalau wawancara sepihak gini menurut saya kurang adil. Kalau mau bawa Ninoy kesini kita obrolkan di sini. Kan ada yang nulis ini disekap, diculik, mana yang namanya disekap, diculik," tegas Sasmito dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Kalau dibilang penculikan, penyekapan itu keliru, yang benar penyelamatan," imbuhnya.
Lanjutnya, Ninoy dipulangkan baik-baik oleh pengurus, diberikan baju ganti dan dipesankan jasa transportasi online untuk membawa Ninoy dan sepeda motornya pulang.
Akibat heboh kasus ini, aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya sudah menangkap delapan orang yang diduga terlibat dalam dugaan peenyekapan dan penganiayaan Ninoy.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar juga ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Ia diduga terlibat dalam kasus Ninoy. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2AXK1vs
via gqrds
0 Response to "DKM Al-Falah Minta Polisi Hadirkan Ninoy Ke Masjid Ceritakan Kejadian Sesungguhnya"
Posting Komentar