Antisipasi Klaim China, TNI Siap Siaga Di Perairan Natuna

RMOLBANTEN. Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersiaga di periaran Natuna sekitar Kepulauan Nansha, laut China selatan.

Kesiap siagaan TNI menyusul klaim pemerintah China memiliki kedaulatan atas perairan di dekat Kepulauan Nansha itu.

Kawasan yang dilewati nelayan serta Coast Guard negaranya beberapa waktu lalu dinayatakan China adalah wilayahnya sendiri.

Batas wilayah yang dimaksud adalah 9 Garis Putus-putus (9 Dash Line) yang ditetapkan sejak 1947. Namun, 9 Garis Putus-putus yang diklaim China sebagai batas teritorinya itu menabrak teritori negara lain, termasuk menabrak Perairan Natuna milik Indonesia.

Atas klaim China di perairan milik Indonesia itu, TNI telah meningkatkan kesiagaannya.

TNI sendiri menyatakan peningkatan kesiagaan untuk mengantisipasi insiden pengklaiman itu terjadi lagi.

"TNI meningkatkan kesiapsiagaan dengan cara meningkatkan sistem penginderaan dan sistem deteksi dini," jelas Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi, dalam keterangannya, Kamis (2/1).

Kata Sisriadi, alat utama sistem persenjataan seperti kapal dan pesawat juga disiagakan.

"TNI juga menyiagakan alutsista matra laut dan matra udara yang sudah tergelar di sekitar perairan Natuna," kata Sisriadi.

Menurutnya, penggunaan armada-armada tempur TNI berdasarkan prinsip 'economy of force' atau pengerahan secara ekonomis bila diperlukan, sesuai perkembangan situasi dan kebutuhan.

Slain itu, TNI juga berencana mengaktifkan Pusat Informasi Maritim, yang berlokasi di Markas Korps Armada RI I, Jakarta.

Bila fasilitas itu sudah aktif, setiap pergerakan yang melanggar teritori di laut bisa diketahui.

"Dalam waktu dekat TNI akan mengoperasikan Pusat Informasi Maritim, yang salah satu fungsinya adalah melakukan deteksi dan identifikasi setiap wahana laut yang masuk ke perairan kita," kata Sisriadi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memanggil Dubes RRC di Jakarta.

Sementara, Juru bicara Kemlu RRC, Geng Shuang, menanggapi pemanggilan duta besarnya itu dan menyampaikan keterangannya perihal teritori Perairan Natuna.

Menurut Geng, perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) masih menjadi milik China. Dubesnya di Jakarta juga menegaskan itu ke Kemlu RI.

Kemlu RI telah merilis siaran pers pada Rabu (1/1), tentang bantahan atas klaim China. Indonesia kembali menegaskan penolakannya terhadap klaim historis China di perairan Natuna. Menurutnya, klaim China adalah klaim sepihak (unilateral). [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/37sh5Kb
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Antisipasi Klaim China, TNI Siap Siaga Di Perairan Natuna"

Posting Komentar