Pemaparan Visi Misi Di Gerindra, Tatu Dicecar Soal Aset
"Bagaimana langkah dari Pemkab soal penyerahan aset yang diminta oleh Pemkot Serang," tanya salah satu mahasiswa yang hadir, Rabu (29/1).
"Sekarang kita semua orang orang terdidik, orang-orang edukatif saya ingin balik bertanya tingkat kepentingannya sepenting apa sih harus aset itu diserahkan," timpal Tatu.
"Itu yang menetapkan Kota Serang jadi ibu kota Provinsi pemerintah pusat. Kalau memang pemerintahan kabupaten harus pindah, kan ini ada dampaknya. Bukan kami yang menciptakan Kota Serang itu," ujarnya.
"Kemudian kalau memang kami harus pindah anggarannya siapa yang bertanggung jawab. Teman-teman di DPRD Kabupaten Serang sudah menanyakan ke pemerintah pusat," tambahnya.
Sebab dikatakan Tatu, kalau pembangunan Puspemkab harus menggunakan APBD masyarakat Kabupaten Serang.
"Sementara masih ada 10 ribu rumah tidak layak huni (RTLH) yang harus diurus Pemkab Serang. Kalau saya secara pribadi tidak sanggup harus duduk di gedung mentereng sementara masyarakat Serang tidur di rumahnya saja mau roboh. Alasnya saja masih tanah," ungkap tatu dengan raut muka sedih.
Menurut Tatu solusi untuk menyelesaikan persoalan aset ini, harus ada duduk bersama antara Pemkab Serang dengan Pemkot Serang.
"Keduanya kan sama-sama pengelola atau pelayan masyarakat. Kita dudukan persoalan di tingkat kepentingannya sepenting apa sih," tegasnya.
Sebab kalau Kota Serang mengklaim itu aset milik Kota salah besar karena di dalam neraca Kabupaten Serang (Pendopo) masih tercantum aset Kabupaten Serang.
"Jadi tidak serta merta Kota Serang itu dimekarkan asetnya semua yang di Kota harus pindah ya kalau gitu bangkrut dong Kabupaten Serang tutup, nanti pemdanya enggak punya aset di neracanya kosong asetnya, itu hal yang tidak mungkin," tutupnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/38Rf9M3
via gqrds
0 Response to "Pemaparan Visi Misi Di Gerindra, Tatu Dicecar Soal Aset"
Posting Komentar