WH Minta Pemkot Serang Benahi Penataan PKL Dan Angkot
RMOLBANTEN. Pemprov Banten meminta kepada Walikota Serang untuk mengelola sampah agar lebih bersih, menata para pedagang kaki lima (PKL) yang menyerobot pedestrian, hingga penataan transportasi atau angkot.
Demikian disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) saat menghadiri Ekspose Hasil Kajian Identifikasi Potensi Wilayah Kerja Pembangunan II Dalam Mendukung Ibukota Provinsi Oleh Tim ITB di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang.
Ekspose hasil kajian juga dihadiri Walikota Serang Syafrudin, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten, dan pimpinan OPD Kota Serang.
"Untuk menuju Kota Serang sebagai kota metropolitan, Kota Serang harus membenahi jalan protokol, menetapkan jalan alternatif, dan jalan tersiernya," katanya.
Dengan membangun banyak jalan, Gubernur optimistis pendapatan Kota Serang pada empat hingga lima tahun mendatang bakal meningkat pesat
Melihat kondisi Kota Serang saat ini, Gubernur mengaku terdorong untuk turut benahi Kota Serang menjadi kota yang rapih dan beridentitas dengan melihat potensi-potensi yang ada di dalamnya.
"Saya sebagai Gubernur malu kalau ada pengunjung ke Kota Serang bilang Kota Serang sebagai ibukota provinsi kalah sama ibukota Provinsi Papua," ungkap WH, Jum'at (31/1).
Masih menurut Gubernur, Kota Serang memiliki basis pengembangan di Kawasan Kesultanan Banten yang menunjang Kota Serang ke arah menjadi Kota Metropolitan.
Keberadaan pelabuhan Karangantu, lanjut Gubernur, menjadikan Kawasan Kesultanan Banten sebagai kawasan heterogen. Mempertemukan pedagang dari berbagai negeri dan bangsa yang membawa barang, ilmu pengetahuan, hingga agama.
"Serang sebenarnya sebagai kota yang dipaksakan. Karena sejak kesultanan terakhir, diisi oleh Belanda. Ada simbol kekuasaaan berupa alun-alun dan pendopo. Karena kalau penguasa yang dulu itu ada alun-alun, masjid, dan pendopo," ungkap Gubernur.
Dikatakan, Kota Serang perlu memiliki branding. Apakah sebagai kota lama, kota budaya, kota pendidikan, kota pemerintahan, kota industri, kota perdagangan, dan sebagainya. Setelah dipilih atau ditetapkan harus ada simbolisasinya.
Gubernur juga menyarankan Bappeda Pemprov Banten dan Kota Serang untuk intensif membahas rencana tata Kota Serang menuju kota metropolitan.
Bahkan sarankan kedua tim untuk studi banding seperti ke Kota Tangerang, Kota Surabaya, bahkan ke luar negeri serta mengikuti pendidikan singkat tata kota yang rutin digelar oleh perguruan tinggi.
"Tak ada niatan dari saya untuk menguasai. Niat saya membangun Banten," tegas Gubernur.
Kata WH, Pemprov Banten untuk turut membantu Kota Serang membenahi pasar-pasar tradisionalnya.
"Di Banten sangat banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan. Banten tidak boleh kalah dengan daerah yang lain. Potensi Banten bisa bersaing," tegas WH.
Sementara itu, Tim ITB menyarankan untuk membuat poros segitiga Pakupatan - KP3B - Sindang Heula sebagai proyek percontohan rencana tata Kota Serang sebagai kota metropolitan. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2tYCTz4
via gqrds
Demikian disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) saat menghadiri Ekspose Hasil Kajian Identifikasi Potensi Wilayah Kerja Pembangunan II Dalam Mendukung Ibukota Provinsi Oleh Tim ITB di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang.
Ekspose hasil kajian juga dihadiri Walikota Serang Syafrudin, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten, dan pimpinan OPD Kota Serang.
"Untuk menuju Kota Serang sebagai kota metropolitan, Kota Serang harus membenahi jalan protokol, menetapkan jalan alternatif, dan jalan tersiernya," katanya.
Dengan membangun banyak jalan, Gubernur optimistis pendapatan Kota Serang pada empat hingga lima tahun mendatang bakal meningkat pesat
Melihat kondisi Kota Serang saat ini, Gubernur mengaku terdorong untuk turut benahi Kota Serang menjadi kota yang rapih dan beridentitas dengan melihat potensi-potensi yang ada di dalamnya.
"Saya sebagai Gubernur malu kalau ada pengunjung ke Kota Serang bilang Kota Serang sebagai ibukota provinsi kalah sama ibukota Provinsi Papua," ungkap WH, Jum'at (31/1).
Masih menurut Gubernur, Kota Serang memiliki basis pengembangan di Kawasan Kesultanan Banten yang menunjang Kota Serang ke arah menjadi Kota Metropolitan.
Keberadaan pelabuhan Karangantu, lanjut Gubernur, menjadikan Kawasan Kesultanan Banten sebagai kawasan heterogen. Mempertemukan pedagang dari berbagai negeri dan bangsa yang membawa barang, ilmu pengetahuan, hingga agama.
"Serang sebenarnya sebagai kota yang dipaksakan. Karena sejak kesultanan terakhir, diisi oleh Belanda. Ada simbol kekuasaaan berupa alun-alun dan pendopo. Karena kalau penguasa yang dulu itu ada alun-alun, masjid, dan pendopo," ungkap Gubernur.
Dikatakan, Kota Serang perlu memiliki branding. Apakah sebagai kota lama, kota budaya, kota pendidikan, kota pemerintahan, kota industri, kota perdagangan, dan sebagainya. Setelah dipilih atau ditetapkan harus ada simbolisasinya.
Gubernur juga menyarankan Bappeda Pemprov Banten dan Kota Serang untuk intensif membahas rencana tata Kota Serang menuju kota metropolitan.
Bahkan sarankan kedua tim untuk studi banding seperti ke Kota Tangerang, Kota Surabaya, bahkan ke luar negeri serta mengikuti pendidikan singkat tata kota yang rutin digelar oleh perguruan tinggi.
"Tak ada niatan dari saya untuk menguasai. Niat saya membangun Banten," tegas Gubernur.
Kata WH, Pemprov Banten untuk turut membantu Kota Serang membenahi pasar-pasar tradisionalnya.
"Di Banten sangat banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan. Banten tidak boleh kalah dengan daerah yang lain. Potensi Banten bisa bersaing," tegas WH.
Sementara itu, Tim ITB menyarankan untuk membuat poros segitiga Pakupatan - KP3B - Sindang Heula sebagai proyek percontohan rencana tata Kota Serang sebagai kota metropolitan. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2tYCTz4
via gqrds
0 Response to "WH Minta Pemkot Serang Benahi Penataan PKL Dan Angkot"
Posting Komentar