Di Soetta, Menteri Pertanian Cek Prosedur Keamanan Lalu Lintas Hewan
"Sejalan dengan informasi dari lembaga kesehatan hewan dunia, OIE bahwa penyakit pernapasan akut corona yang tengah mewabah ini akibat virus novel corona (2019-nCov). Dimana data urutan genetiknya virus ini adalah kerabat dekat CoV lain yang ditemukan beredar dipopulasi kelelawar Rhinolophus (Kelelawar Horseshoe)," ujar Menteri Syahrul.
Menteri Syahrul mengatakan, adanya pengetatan pengawasan tersebut kepada sumber hewan termasuk spesies sejenis yang masuk ke Indonesia untuk mengantisipasi potensi dari reservoir hewan dalam penyakit ini.
"Ini yang menjadi perhatian, khususnya bagi jajaran Karantina Pertanian untuk terus memantau kondisi terkini dari organisasi resmi dan mengantisipasi kesehatan dan keamanan dari media pembawa hama penyakit baik hewan dan tumbuhan pengawasan harus diperkuat," tutur Menteri Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan, pihaknya juga telah melakukan beberapa upaya melalui seluruh unit kerja di Karantina Pertanian telah mengeluarkan instruksi kewaspadaan penyebaran CoV/2019-nCoV untuk melakukan pengawasan dan tindakan karantina terhadap lalulintas Media Pembawa yang berisiko tinggi sebagai penular CoV/2019-nCoV berupa anjing, kucing, rodentia, kelelawar dan unggas.
"Tindakan karantina perlakuan yang dilakukan berupa desinfeksi terhadap hewan dan peralatan yang mentertai seperti kendang, dan lain sebagainya dengan menggunakan desinfektan berbahan aktif misalnya ether alcohol 75%, klorin, peroxyacetic acid dan chloroform," tandasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2ui1wqi
via gqrds
0 Response to "Di Soetta, Menteri Pertanian Cek Prosedur Keamanan Lalu Lintas Hewan"
Posting Komentar