PKS: Perbandingan Tidak Pantas, Kalau Yang Meninggal Bisa Dengar Mereka Protes Mahfud MD

RMOLBANTEN. Membandingkan angka kematian kecelakaan lalu lintas dengan kematian akibat terjangkit wabah Covid-19 menuai polemik di masyarakat yang disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD tidak tepat atau tidak pantas.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil, Rabu (27/5).

Nasir Djamil mengaku dapat memahami maksud dari pernyataan Mahfud MD tersebut, yaitu untuk menyemangati masyarakat. Namun perbandingan yang disajikan tidak tepat.

"Negara seolah-olah tidak mempersiapkan kematian itu. Jadi, seolah-olah menganggap remeh, menganggap enteng, dan menganggap tidak ada, bahkan tanda kutip mensyukuri,” terang Nasir.

Orang yang meninggal dunia akibat kecelekaan sebenarnya tidak lepas dari moda transportasi dan infrastruktur jalan yang disiapkan pemerintah.

Sarana tersebut dinilai sangat buruk sehingga angka kematian di jalan meningkat tajam.

"Itu salah satu penyumbang kenapa orang banyak meninggal di jalan. Jadi tidak pantas sebenarnya sekelas Mahfud MD, memberikan contoh bahwa lebih kecil mati di sini dibandingkan mati di sana,” katanya.

Pernyataan Mahfud tersebut kata Nasir, dapat melukai hati orang yang meninggal dunia lantaran disalahkan pemerintah.

Menurutnya, jika orang yang meninggal itu bisa mendengar, maka mereka akan protes ke Mahfud MD.

"Menurut saya melukai orang yang mati, melukai perasaan orang yang mati, kalau orang mati itu dengar apa yang diucapkan Mahfud, maka mungkin dia akan marah,” kata Nasir Djamil.

"Mereka akan protes, saya ini meninggal gagara negara gagal melindungi saya kan begitu,” demikian Nasir Djamil dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/36C3gd0
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PKS: Perbandingan Tidak Pantas, Kalau Yang Meninggal Bisa Dengar Mereka Protes Mahfud MD"

Posting Komentar