Andi Arief: Pak Mahfud Kurang Input, Salah Itu Biasa, Yang Tidak Boleh Itu Berbohong!

RMOLBANTEN Ketua Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokra Andi Arief membeberkan data terkait tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang tidak ada korelasinya dengan tidak diselenggarakannya Pilkada 2020 di provinsi ibukota negara itu.

Andi Arief merasa wajib menjawab karena statemen Menko Polhukam Mahfud MD itu menyesatkan dan cenderung tendensius. Dalam hal ini, Mahfud menyebutkan bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta termasuk Aceh naik tinggi meskipun kedua daerah tidak menggelar Pilada 2020.

Menurut Andi Arief, tingkat kasus Covid-19 memang tinggi, bukan karena tidak menyelenggarakan pilkada, tapi mobilitas dan interaksi masyarakat memang tinggi. Dan yang menjadi faktor utama, di Jakarta kapasitas tes corona terus meningkat.

Kapasitas tes Jakarta per minggu lebih dari enam kali lipat standar WHO.

Jumlah orang dites di Jakarta terus meningkat seiring dengan bertambahnya kapasitas testing. Hingga 23 September 2010, Jakarta telah melakukan tes PRC terhadap 857.863 orang, atau 80.588 orang per sajuta penduduk.

Dalam dua minggu terakhir, jumlah tes Jakarta meningkat secara signifikan. Perimbangan tes Covid-19 dengan Provinsi-provinsi di Indonesia cukup jomplang. Rata tes covid per provinsi 4% sementara tes PCR di Jakarta 48%.

WHO menetapkan standar jumlah tes ideal bagi setiap wilayah sebanyak 1 orang per 1.000 populasi setiap minggu. Jakarts secara konsisten telah melewati standar WHO ini dan terus meningkatkan kapasitas tes hingga saat ini mencapai lebih dari enam kali lipat standar WHO.

Andi Arief menduga, Mahfud MD tidak mengupdate data, sehingga muncul pernyataan seperti itu.

"Pak Prof @mohmahfudmd menurut saya hanya kurang input jumlah orang ditest," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokra itu di akun Twitter @AndiArief, Sabtu (3/10).

Menurut Andi Arief, kalau Mahfud MD mendapatkan data terbaru, pasti akan segara menyampaikan evaluasi.

"Kalau dapat data bahwa jumlah penduduk DKI yang lakukan test hampir sama dengan gabungan 33 propinsi lainnya, pasti kesalahan analisa akan segera dievaluasi," ucapnya.

"Orang salah itu biasa, yang gak boleh itu berbohong," tutup Andi Arief dalam twit yang sama.[dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/3jqI7rz
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Andi Arief: Pak Mahfud Kurang Input, Salah Itu Biasa, Yang Tidak Boleh Itu Berbohong!"

Posting Komentar