Ditarget Rampung Bulan Depan, Pembangunan Rumah Isolasi Covid-19 Dikebut
RMOLBANTEN Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembali membangun Rumah Lawan Covid-19 (RLC) zona II, guna menanggulangi penyebaran covid-19 di Tangsel.
Kali ini, Pemkot Tangsel membangun RLC-19 zona II diatas lahan 6.000 meter persegi dengan konsep bangunan glamping atau tenda.
Koordinator RLC-19, Suhara Manullang mengatakan, pembangunan RLC-19 zona II sudah menyentuh angka 40 persen.
"Kalau dilihat yang sudah ada mungkin 30-40 persen yah. Karena, kelihatan beberapa klaster glamping sudah terbentuk pondasinya. Jadi saya lihat ini setiap klaster glamping, satu sumber air itu sudah selesai, kemudian toilet sistem kontener," terang Suhara dalam keterangannya, Minggu (31/1).
Nantinya, area zona II sendiri akan ada 4 klaster masing-masing 2 klaster wanita dan 2 klaster pria, 1 klaster ada 4 tenda, dan 1 tenda bisa menampung 10 orang.
Suhara menjelaskan, fasilitas di RLC-19 zona II tak jauh berbeda dengan RLC-19 zona I, seperti mesin cuci, AC, ruang santai dan lainnya.
"Satu tenda 10 pasien, 160 kapasitas. Nanti tetap ada privasi ada sekatnya, juga ada AC standing, kemdian mesin cuci, jemuran, ruang santai. Kemudian ya kalau kelompok diantara empat tenda ada tempat silahturahmi, secara kebutuhan sama kaya zona 1. Kemudian dari segi evakuasi respon time baik hotline dan panic button setiap kamar nanti ketauan di ruang control," ungkapnya.
Untuk pelayanan kesehatan, Suhara menuturkan akan ada penambahan tenaga medis, namun dilakukan secara bertahap.
"Penambahan tenaga medis secara bertahap, kami minta setengahnya dulu. Artinya selama ini kan 8 dokter kami minta 4 dulu, office boy yang utama kalau sekuriti bertahap," tutur Suhara.
Masih kata Suhara, pembangunan RLC-19 zona II yang ditargetkan rampung pada Februari mendatang, diharapkan mampu menangani covid-19 berjenjang.
"Kalau dari dinas bangunan 6 Februari rampung, cuman kan ada alam yang tidak bersahabat. Mudah-mudahan cepat, karena ini untuk kita antisipasi ledakan kasus ini lonjakan, pas Desember ada lonjakan, sehingga dari pengalaman itu maka penanganan berjenjang," tandasnya.
"Jadi penanganan OTG dengan gejala ringan di RLC dengan 300 tempat tidur, kemudian gejala sedang ke RS penuh dan RLC tidak bisa, nanti di RS Pakulonan dengan 90 tempat tidur, kita kan tujuannya jangan sampai adanya perburukan," tutup Suhara. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3owSDiN
via gqrds
Kali ini, Pemkot Tangsel membangun RLC-19 zona II diatas lahan 6.000 meter persegi dengan konsep bangunan glamping atau tenda.
Koordinator RLC-19, Suhara Manullang mengatakan, pembangunan RLC-19 zona II sudah menyentuh angka 40 persen.
"Kalau dilihat yang sudah ada mungkin 30-40 persen yah. Karena, kelihatan beberapa klaster glamping sudah terbentuk pondasinya. Jadi saya lihat ini setiap klaster glamping, satu sumber air itu sudah selesai, kemudian toilet sistem kontener," terang Suhara dalam keterangannya, Minggu (31/1).
Nantinya, area zona II sendiri akan ada 4 klaster masing-masing 2 klaster wanita dan 2 klaster pria, 1 klaster ada 4 tenda, dan 1 tenda bisa menampung 10 orang.
Suhara menjelaskan, fasilitas di RLC-19 zona II tak jauh berbeda dengan RLC-19 zona I, seperti mesin cuci, AC, ruang santai dan lainnya.
"Satu tenda 10 pasien, 160 kapasitas. Nanti tetap ada privasi ada sekatnya, juga ada AC standing, kemdian mesin cuci, jemuran, ruang santai. Kemudian ya kalau kelompok diantara empat tenda ada tempat silahturahmi, secara kebutuhan sama kaya zona 1. Kemudian dari segi evakuasi respon time baik hotline dan panic button setiap kamar nanti ketauan di ruang control," ungkapnya.
Untuk pelayanan kesehatan, Suhara menuturkan akan ada penambahan tenaga medis, namun dilakukan secara bertahap.
"Penambahan tenaga medis secara bertahap, kami minta setengahnya dulu. Artinya selama ini kan 8 dokter kami minta 4 dulu, office boy yang utama kalau sekuriti bertahap," tutur Suhara.
Masih kata Suhara, pembangunan RLC-19 zona II yang ditargetkan rampung pada Februari mendatang, diharapkan mampu menangani covid-19 berjenjang.
"Kalau dari dinas bangunan 6 Februari rampung, cuman kan ada alam yang tidak bersahabat. Mudah-mudahan cepat, karena ini untuk kita antisipasi ledakan kasus ini lonjakan, pas Desember ada lonjakan, sehingga dari pengalaman itu maka penanganan berjenjang," tandasnya.
"Jadi penanganan OTG dengan gejala ringan di RLC dengan 300 tempat tidur, kemudian gejala sedang ke RS penuh dan RLC tidak bisa, nanti di RS Pakulonan dengan 90 tempat tidur, kita kan tujuannya jangan sampai adanya perburukan," tutup Suhara. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3owSDiN
via gqrds
0 Response to "Ditarget Rampung Bulan Depan, Pembangunan Rumah Isolasi Covid-19 Dikebut"
Posting Komentar