Peradaban Masker

RMOLBANTEN Cadar merupakan busana tradisional masyarakat Timur Tengah terutama yang bermukim di kawasan gurun pasir sebagai alat pelindung hidung dan mulut terhadap gangguan debu terhadap saluran pernafasan manusia.

Masker


Sementara masyarakat Barat mengenakan masker juga untuk melindungi bagian hidung dan mulut yang terutama digunakan oleh para perawat dan dokter dari bakteri dan virus yang masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Namun kemudian citra masker tercemar akibat dikenakan oleh para perampok bank demi menyamarkan identitas diri agar sulit tertangkap oleh polisi.

Di belahan akhir abad XX masker mengalami pencemaran citra secara global akibat kerap digunakan para terorisme menyamarkan diri ketika melakukan angkara murka terorisme mereka. Karena ada pelaku terror yang kebetulan Muslim maka setitik nila merusak susu sebelangga sehingga secara gebyah-uyah masker diidentifikasikan dengan Islam yang kemudian merambah ikut merusak citra cadar akibat kebetulan cadar menutupi bagian hidup dan mulut pengenanya.

Maka cadar dilarang di negeri penderita Islamophobia seperti Prancis dan Belanda. Bahkan di Indonesia yang merupakan negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, cadar sempat dikaitkan dengan terorisme sebab di dalam kelompok teroris kebetulan ada perempuan yang mengenakan cadar.

Di bandara-bandara internasional mau pun domestik, kaum perempuan yang mengenakan cadar serta kaum lelaki berciri etnis Arab lazimnya paling cermat diperiksa oleh para petugas keamanan bandara. Pendek kata citra cadar berada di titik terendah peradaban dunia sampai pada awal tahun 2020 mendadak muncul pagebluk Corona.

Gegara Corona


Akibat angkara murka virus Corona ganas menyerang saluran pernafasan manusia di seluruh pelosok planet bumi mendadak masker menjadi bagian melekat pada peradaban umat manusia di planet bumi yang cuma satu dan satu-satunya ini.

Mendadak masker menjadi bagian busana yang tidak bisa lepas dari peradaban umat manusia yang masih tidak ingin dirinya tertular virus Corona.

Alih-alih dilarang malah masker mendadak diwajibkan digunakan dengan ancaman sanksi mulai dari sekadar teguran sampai denda bahkan hukuman penjara. Siapa enggan atau lupa mengenakan masker di tempat umum langsung menjadi sasaran hujatan mulai dari asosial sampai egois tanpa peduli kepentingan umum.

Masker menjadi lambang kesadaran sosial yang paling utama dalam perjuangan umat manusia melawan Corona.

Jika sebelum Corona, orang pakai masker dilarang masuk ke bank maka setelah Corona orang TIDAK pakai masker dilarang masuk bank. Gegara Corona, orang yang TIDAK pakai masker dilarang masuk ke bandara dan stasiun kereta api dan bus.

Donald Trump yang benci cadar akibat Islamofobik akhirnya pakai masker.

Adibusana


Bahkan para perusahaan adibusana tidak mau ketinggalan mendayagunakan masker sebagai bagian utama dari seni adibusana di mana para peragawati dan peragawan diwajibkan menggunakan masker ketika berlenggang di panggung cat-walk.

Para perancang adibusana kreatif dan inovatif dalam merancang masker sebagai mahakarya adibusana dalam berbagai bentuk, gaya dan motif desain sebagai produk andalan industri ekonomi kreatif. Motif batik juga popular sebagai motif masker yang laris diperjual-belikan mulai dari Paris sampai Beijing sampai New York.

Peradaban


Isaac Levy adalah pemilik dan pendiri Yvel yang tersohor sebagai produsen perhiasan super mewah dan super mahal dengan 150 tenaga kerja di Israel dan Amerika Serikat terdiri dari para pembuat perhiasan dari Ethiopia dan 23 negara lain-lainnya yang secara khusus digembleng di Megemeria School of Jewelry amp; Art di pusat pabrik Yvel yang berada di pinggiran kota Jerusalem.

Selama tiga bulan para pejuang perhiasan Yvel membanting tulang merentang otot untuk menggubah sebuah mahakarya berbentuk mahamasker dengan desain mesh seberat 90 ons memiliki bagian terbuka yang bisa diselipkan masker N-99.

Mahamasker Yvel terbuat dari 250 gram emas 18 karat dan bertabur 3.608 diamond putih dan hitam (!) berat total sekitar 210 karat. Dengan harga 1.500.000. juta dollar Amerika Serikat mahamasker ciptaan Yvel layak dinobatkan sebagai pemegang rekordunia masker termahal.

Sekaligus merupakan bukti tak terbantahkan bahwa masker mengalami masa kebangkitan peradaban secara luar biasa dahsyat. Apabila dahulu kala ada jaman batu dan jaman perunggu maka kini ada jaman masker.

Abad XXI layak dinobatkan sebagai abad kebangkitan peradaban masker. [red]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/3cAQz6W
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peradaban Masker"

Posting Komentar