Larang Mudik Tapi Tempat Wisata Dibuka, WH Tetap Khawatirkan Peningkatan Kasus Covid-19

RMOLBANTEN. Gubernur Banten Wahidin Halim Halim membeberkan dirinya mendapat tugas untuk mengondisikan para kepala daerah di delapan Kabupaten dan Kota di Banten agar melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo terkait pelarangan mudik lebaran 1442 hijriah termasuk penanganan pandemi covid-19.

"Kita mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo terkait mudik dan pemulihan ekonomi. Satu pihak kita berusaha memutus mata rantai penularan Covid-19, disisi lain kita harus melakukan pemulihan ekonomi," kata pria yang karib disapa WH kepada wartawan, Kamis (29/4).

"Dengan segenap keterbatasan, kita harus berusaha melaksanakan arahan pak Presiden," sambungnya.

Menurut WH, kunci untuk menekan penularan Covid-19 dengan memperketat protokol kesehatan meminimalisir kerumunan dan membatasi mobilisasi massa.

Akibat buruk penerapan protokol kesehatan beberapa negara kini memasuki gelombang baru Covid-19.

Dengan begitu, WH mengajak seluruh elemen untuk memetik pelajaran pada gelombang tsunami kasus covid-19 di India akibat masalah kerumunan sehingga banyak yang terdampak terpapar covid-19.

"India krisis covid-19, Saya ingin masukkan dari seluruh pihak untuk menangani mudik sesuai arahan Presiden Jokowi, nah ini kan untuk menekan covid-19" katanya.

WH mengungkapkan sekitar 60 persen masyarakat Banten merupakan pendatang. Jadi, kalau tidak mudik sekitar 11 juta jiwa akan tetap di Tanah Jawara.

"Perlu kita antisipasi, melakukan penjagaan dan melakukan penyekatan agar orang dari luar tidak masuk ke Banten dan sebaliknya," ungkap WH.

WH tidak menampik persoalan rumit saat menjalankan kebijakan disatu pihak mudik di larang tapi disisi lain wisata dibuka, secara potensial wisata akan memicu klaster Covid-19.

Untuk itu, garis pantai perlu dijaga. Jangan sampai seperti tahun lalu, ada peningkatan paska libur lebaran, libur sekolah dan libur tahun baru.

"Kalau tidak pulang mudik, pastinya akan ke pantai, kemungkinan juga masyarakat akan berbondong-bondong ke mall atau pusat perbelanjaan," terangnya.

Apabila masyarakat disiplin dan menerima sosialisasi tidak mudik kemungkinan pelabuhan penyebrangan merak dan jalan raya tidak sepadat tahun lalu.

"Kita perlu mengantisipasi juga perjalanan masyarakat menuju tempat wisata," tandasnya. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/32Yrjl9
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Larang Mudik Tapi Tempat Wisata Dibuka, WH Tetap Khawatirkan Peningkatan Kasus Covid-19"

Posting Komentar