BP Tapera Komitmen Jaga Mutu Rumah Subsidi di Banten
SERANG – Presiden RI Prabowo Subianto meminta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menjaga kualitas rumah subsidi di Banten.
Terkait hal itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menegaskan, arahan Presiden merupakan amanah yang harus dijalankan secara konsisten. Khususnya dalam memastikan mutu dan kelayakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk di Provinsi Banten.
Heru menyampaikan, BP Tapera terus mengintensifkan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap rumah subsidi yang telah dibangun.
Saat ini, pengawasan dilakukan melalui metode sampling terhadap sekitar 60 ribu unit rumah subsidi yang tersebar di 54 kabupaten/kota di Indonesia.
“Monitoring ini untuk memotret ketepatan sasaran penerima, sekaligus melihat aspek keterhunian. Dari situ kita bisa mengetahui apakah sebuah perumahan benar-benar layak atau ada persoalan yang perlu ditindaklanjuti,” ujar Heru saat diwawancarai usai akad massal dan serah terima kunci 50.030 unit rumah subsidi di Perumahan Pondok Banten Indah (PBI), Kota Serang, Sabtu (20/12/2025).
Ia menjelaskan, tingkat keterhunian menjadi indikator penting dalam menilai kualitas perumahan. Jika keterhunian suatu kawasan rendah, hal itu biasanya mencerminkan adanya masalah pada kualitas bangunan, lokasi, maupun fasilitas pendukung.
“Ketika keterhunian di bawah standar, itu pasti ada sesuatu. Dari situ kami langsung bekerja bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk melakukan perbaikan,” jelasnya.
Meski demikian, Heru mengungkapkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Data BP Tapera menunjukkan tingkat keterhunian rumah subsidi terus mengalami peningkatan.
“Pada 2022 keterhunian masih sekitar 96 persen, kemudian 2023 naik, 2024 mencapai sekitar 93 persen, dan hingga triwulan ketiga 2025 juga bertahan di kisaran 93 persen. Ini menunjukkan kualitas perumahan subsidi semakin membaik,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari penguatan kualitas, BP Tapera juga tengah menyiapkan perjanjian kerja sama (PKS) dengan asosiasi pengembang untuk menjaga komitmen mutu bangunan.
Standar teknis yang diterapkan mengacu pada regulasi yang ketat, mulai dari luas tanah minimal 60 meter persegi, luas bangunan 21–36 meter persegi, hingga spesifikasi struktur, material, lantai, dinding, dan atap.
“Semua sudah diatur secara rigid, termasuk standar besi tulangan dan konstruksi. Tinggal bagaimana komitmen pengembang ini benar-benar dijaga,” tegas Heru.
Ia juga menanggapi meningkatnya kualitas rumah subsidi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurutnya, meski jumlah pengembang yang terlibat cenderung menurun pada 2025 dibandingkan 2024, keluhan masyarakat justru semakin berkurang.
“Indikasinya jelas, rumah subsidi yang sesuai ketentuan terus meningkat. Ini seperti seleksi alam. Pengembang yang tidak bertanggung jawab perlahan tersingkir,” katanya.
Heru menekankan perhatian terhadap kualitas rumah subsidi merupakan bentuk keadilan bagi MBR. Pasalnya, kelompok ini harus menyisihkan sebagian besar penghasilannya selama puluhan tahun untuk membayar cicilan rumah.
“Bayangkan honorer dengan gaji Rp3,5 juta atau ART dengan penghasilan Rp1,8 juta, mereka menyisihkan lebih dari Rp1 juta tiap bulan selama 20 tahun. Kalau kemudian rumah yang diterima tidak layak, itu menurut kami sangat tidak adil,” ujarnya.
Ke depan, BP Tapera bersama Kementerian PKP menyiapkan sejumlah inovasi, salah satunya pembuatan e-katalog kontraktor.
Nantinya, hanya kontraktor yang tersertifikasi dan terdaftar dalam katalog nasional yang dapat terlibat dalam pembangunan rumah subsidi.
“Pengembang tidak lagi asal memilih kontraktor. Semua harus dari e-katalog yang sudah diverifikasi. Bahkan ke depan, kita juga kembangkan marketplace bahan bangunan untuk menjamin kualitas,” jelas Heru.
Langkah ini, lanjutnya, sejalan dengan atensi Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menegaskan pentingnya kualitas rumah subsidi saat memimpin akad massal dan serah terima kunci 50.030 unit rumah subsidi di Perumahan Pondok Banten Indah (PBI), Kota Serang, Sabtu (20/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Presiden meminta pengembang tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga memastikan rumah subsidi aman, nyaman, dan bermutu. Prabowo juga menekankan pentingnya pembangunan kota yang bersih, asri, dan tertata sebagai bagian dari peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Atensi Presiden itu, menurut Heru, menjadi penguat komitmen BP Tapera untuk terus menghadirkan rumah subsidi yang layak dan bermartabat bagi masyarakat Banten dan Indonesia secara keseluruhan.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd
The post BP Tapera Komitmen Jaga Mutu Rumah Subsidi di Banten appeared first on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.
0 Response to "BP Tapera Komitmen Jaga Mutu Rumah Subsidi di Banten"
Posting Komentar