Jalan Rusak Parah Gara-Gara Proyek Tol Serang – Panimbang, Warga Merasa Diabaikan Pemerintah
PANDEGLANG – Warga di Kecamatan Patia, Sindangresmi, dan sekitarnya mengeluhkan kondisi jalan yang rusak serta berlumpur akibat aktivitas kendaraan pengangkut material untuk pembangunan Tol Serang–Panimbang (Serpan). Kendaraan proyek yang melintas disebut menyebabkan material berjatuhan ke jalan, sehingga memicu kerusakan dan membuat permukaan jalan licin, terutama saat hujan.
Seorang siswa SMA 12 Picung berinisial LD (17) mengatakan dirinya harus melewati jalan tersebut setiap hari untuk menuju sekolah. Ia mengaku kesulitan saat musim hujan karena jalan berubah menjadi kubangan lumpur.
“Setiap hari saya melewati jalan ini untuk bersekolah. Saat hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur. Saya sering terpeleset, dan teman-teman sekolah pun banyak yang jatuh karena licin,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, jalan penghubung Desa Kadumalati–Desa Pasirgadung–Desa Cimoyan merupakan jalur vital bagi masyarakat, termasuk para pelajar yang bersekolah di SDN, SMPN, hingga SMKN 13 Pandeglang di Desa Pasirgadung. Kondisi jalan yang rusak parah disebut sudah berlangsung hampir satu tahun tanpa perbaikan berarti.
Ia berharap pemerintah daerah, pemerintah provinsi, serta pemangku kebijakan segera turun tangan agar masyarakat dapat beraktivitas tanpa rasa khawatir. “Kami hanya ingin akses jalan ini segera diperbaiki. Sudah hampir satu tahun dibiarkan rusak akibat dampak proyek Tol Serang–Panimbang,” katanya.
Terpisah, warga Desa Pasirgadung, Kecamatan Patia, Entis Sumantri juga menyampaikan keluhan serupa. Ia menilai pemerintah setempat hingga pemerintah kabupaten terkesan mengabaikan keluhan masyarakat. Dua perusahaan pelaksana proyek, PT Sino Road and Bridge Group serta PT Hutama Karya (HK) KSO, disebut belum menunjukkan itikad baik untuk memperbaiki akses jalan terdampak.
“Ini masih tanggung jawab perusahaan. Mereka wajib mengantisipasi dampak lingkungan dan lalu lintas sesuai Amdal dan Andalalin. Faktanya, masyarakat yang dirugikan. Apakah ini yang dimaksud memberikan dampak positif?” tegasnya.
Entis menambahkan, kerusakan jalan tersebut memberikan dampak besar pada aktivitas ekonomi masyarakat, termasuk pelajar, petani, dan pedagang. “Ini jelas menghambat pertumbuhan ekonomi warga. Anak-anak sekolah harus melewati hotmix yang sudah berubah jadi lumpur saat musim hujan. Sangat berbahaya,” katanya.
Ia mendesak perusahaan menepati janji untuk melakukan pemeliharaan jalan warga yang terdampak proyek tol. “Seharusnya PT Sino Road and Bridge Group dan PT Hutama Karya (HK) KSO menepati janji mereka. Warga sudah menyampaikan aspirasi, tapi perusahaan tidak melaksanakan kewajibannya,” tutupnya.
Penulis: Memed
Editor: Usman Temposo
The post Jalan Rusak Parah Gara-Gara Proyek Tol Serang – Panimbang, Warga Merasa Diabaikan Pemerintah appeared first on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.
0 Response to "Jalan Rusak Parah Gara-Gara Proyek Tol Serang – Panimbang, Warga Merasa Diabaikan Pemerintah"
Posting Komentar