Penambangan Pasir Di Banten Diklaim Datangkan Investasi
Penambangan pasir sendiri seperti tertuang dalam Raperda tentang Rencana Zona Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) 2018-2038 Provinsi Banten
Pengerukan pasir sendiri diklaim kepentingan kesejahteraan masyarakat Banten selain itu penambangan pasir laut juga akan membantu kepentingan proyek Strategis nasional.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (DESDM) Banten Eko Palmadi mengungkapkan, penambangan pasir laut harus tetap diakomodasi, dan harus mendapatkan dukungan dari semua dan pemangku kebijakan yang ada di provinsi.
Kalau dari DESDM tetap harus ada diakomodasi. Bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan pasir? Karena kalau itu ditutup total, kita mau beli pasir dari mana. Padahal pembangunan di Banten butuh pasir banyak sekali. Mungkin 100 juta meter kubik masih perlu. Di urug saja pakai tanah, nggak bisa,†katanya.
Ia menjelaskan, hasil penambangan pasir laut dari Perairan Banten sepenuhnya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Banten. Pasir laut tersebut tidak akan disuplai ke luar daerah karena reklamasi Teluk Jakarta yang menjadi tujuan utama pemasaran beberapa waktu kebelakang telah ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Memang untuk reklamasi bandara pasirnya dari mana? itu kan proyek nasional. Kita kan harus suplai material untuk bandara, kalau kita tutup mau dari mana? Bandara itu butuhnya banyak banget. Teluk Jakarta ditutup sama Baswedan (Gubernur DKI). Jadi kita nggak kirim ke sana,†ungkapnya.
Penambangan pasir laut juga, kata dia, akan mendatangkan investasi cukup besar ke Banten. Saat ini, PT Lotte Chemical di Kota Cilegon berencana membangun dermaga yang tentunya membutuhkan supali pasir. Dermaga itu akan menunjang operasional PT Lotte yang akan menanamkan modal investasi senilai Rp 15 triliun.
Kalau dia (investor) kabur (Lotte), wasalam Banten. Artinya apa, track record kita Banten menjadi daerah yang tidak ramah investasi, bisa ditinggal semua orang nanti. Kalau dalam pikiran saya tetap harus untuk memfasilitasi yang memang kebutuhan untuk kita, bukan untuk orang lain,†paparnya.
Disinggung kenapa tak memilih opsi mendatangkan pasir dari luar atau menggunakan tanah yang tidak merusak Perairan Banten, Eko mengaku jika hal itu dilakukan maka biaya produksinya akan membutuhkan lebih mahal lagi.
Dari luar berapa ongkosnya? Ongkosnya akan jauh lebih besar. Artinya (jika dinilai dari nilai) investasi ya rugi kalau biaya besar hanya untuk infrastrukturnya saja,â€imbuhnya.
Terkait spot atau titik tambang hingga kini masih dalam tahap negosiasi mana saja titik-titik yang akan ditetapkan sebagai lokasi eksploitasi.
Dia juga memastikan penambangan tersebut masih bersifat rencana. Pasalnya, hingga kini juga belum ada pengajuan perizinan seputar tambang pasir laut.
Nggak ada. Sampai saat ini masih sepi karena tau enggak ada aktivitas (reklamasi) di Jakarta,†ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 262 juta meter kubik pasir laut di perairan utara Banten direncanakan akan dilakukan pengerukan.
Pasir tersebut diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah proyek dari perluasan Bandara Soekarno Hatta oleh PT Angkasa Pura (AP) II, reklamasi wilayah industri di Banten hingga reklamasi di Teluk Jakarta.
Untuk Bandara, Angkasa Pura II seluas 2.000 hektare. Ketebalan rata-rata lima meter sehingga diperkirakan kebutuhan pasir laut sebanyak 100 juta meter kubik. Rencana lanjutan reklamasi Teluk Jakarta seluas 2.500 hektare dengan ketebalan rata-rata lima meter. Diperkirakan membutuhkan pasir laut sebanyak 125 juta meter kubik.
Selanjutnya, rencana kegiatan reklamasi di wilayah industri di Kecamatan Bojonegara, Pulo Ampel dan Pulo Merak seluas 750 hektare dengan ketebalan rata-rata lima meter. Diperkirakan membutuhkan pasir laut sebanyak 37,5 juta meter kubik. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2MgDyT1
via gqrds
0 Response to "Penambangan Pasir Di Banten Diklaim Datangkan Investasi"
Posting Komentar